Kamis, 26 Februari 2009

Seringai di Album Baru


Band ini memang bukan band yang menyuguhkan lagu-lagu pelan, karena semuanya menyorongkan track keras dengan speed yang terjaga. Yup, Seringai. Band yang berawak Arian13 [vokal], Sammy [bass], Khemod [drum] dan Ricky Siahaan [gitar] ini "akhirnya" merilis album keduanya bertajuk ’SERIGALA MILITIA’.

Terakhir, Seringai merilis album ’High Oktane Rock’ adalah tahun 2004. Tiga tahun sejak "Membakar Jakarta" menjadi anthem di beberapa pensi anak SMA Jakarta, mereka kini kembali memanaskan scene musik rock di Indonesia. "Kalau mau merasakan energi rock yang sesungguhnya, dengarkan musik Seringai," celetuk Arian13 ketika melaunching album keduanya ini di Vicky Sianipar Music Center, Jakarta, Sabtu [8/9/2007].

Banyak hal menarik yang terungkap dalam penggarapan album yang digagas lebih dari dua tahun ini. Salah satunya ketika bicara lirik. Banyak peristiwa yang kemudian mejadi acuan mereka untuk menulis lirik. Seperti single pertama ’Citra Natural’ yang berwacana soal ketidaksetujuan Seringai pada pencitraan oleh media. "Kenapa cantik itu harus putih, rambut lurus dan rambut lurus?" kilah Arian yang diangguki Khemod.

Kemudian track "Mengadili Persepsi [Bermain Tuhan]" yang bertariak soal pembasmian kebodohan sayap kanan. "Ini lebih kepada melihat satu persoalan yang tidak penting tapi dianggap jadi penting," imbuh Arian.

Dalam bahasa Ricky [gitaris], sejak mereka bekerja menggarap album ini, Seringai ingin memuaskan dahaga penggemarnya dengan sensasi the ultimate rock experience. "Album ini akan membunuh kebosanan kamu," tegas gitaris yang juga wartawan di salah satu majalah musik ini.

Dari sound, sebenarnya tidak mudah mendapatkan ornamen rock yang pas dan benar-benar terdengar rock. Di Indonesia, sampai saat ini yang benar-benar menemukan formulasi sound yang pas adalah Koil dan Seringai. "Secara penggarapan termasuk sound, kita memang lebih maksimal," tegas Sammy, yang nimbrung bicara. Album ’Serigala Militia’ ini dalam kacamata Arian13 adalah alternatif untuk musik di Indonesia.

Bicara soal karakter lagunya, Ricky menjelaskan mereka sekarang berkaca kepada crowd. "Kita buat part-part yang bisa untuk nyanyi bareng, untung headbang atau untuk tubruk-tubrukan. Semua kita akomodir di album ini," jelasnya.

Soal pilihan judul album, Seringai yang terbentuk tahun 2002 pasca bubarnya Puppen [dimana Arian13 adalah vokalisnya juga], tidak punya personifikasi khusus. "Ini sebutan untuk penggemar kita saja biar terdengar lebih garang," kilah Sammy nyamber.

Mungkin memang tidak mudah sesederhana mencerna musik pop, tapi buat kamu yang perlu alternatif, band ini memberikan pilihan lain.

Burgerkill


Burgerkill berdiri pada bulan Mei 1995 berawal dari Eben, scenester dari Jakarta yang pindah ke Bandung untuk melanjutkan sekolahnya. Dari sekolah itulah Eben bertemu dengan Ivan, Kimung, dan Dadan sebagai line-up pertamanya. Band ini memulai karirnya sebagai sebuah side project yang ga punya juntrungan, just a bunch of metal kids jamming their axe-hard sambil menunggu band orisinilnya dapat panggilan manggung. Tapi tidak buat Eben, dia merasa bahwa band ini adalah hidupnya dan berusaha berfikir keras agar Burgerkill dapat diakui di komunitasnya. Ketika itu mereka lebih banyak mendapat job manggung di Jakarta melalui koneksi Hardcore friends Eben, dari situlah antusiasme masyarakat underground terhadap Burgerkill dimulai dan fenomena musik keras tanpa sadar telah lahir di Indonesia.

Walhasil line-up awal band ini pun tidak berjalan mulus, sederet nama musisi underground pernah masuk jajaran member Burgerkill sampai akhirnya tiba di line-up solid saat ini. Ketika dimulai tahun 1995 mereka hanya berpikir untuk manggung, pulang, latihan, manggung lagi dst. Tidak ada yang lain di benak mereka, tapi semuanya berubah ketika mereka berhasil merilis single pertamanya lewat underground phenomenon Richard Mutter yang merilis kompilasi cd band-band Bandung pada awal 1997. Nama lain seperti Full Of Hate, Puppen, dan Cherry Bombshell juga bercokol di kompilasi yang berjudul "Masaindahbangetsekalipisan" tersebut. Memang masa itu masa indah musik underground. Everything is new and new things stoked people! Tidak tanggung lagu Revolt! dari Burgerkill menjadi nomor pembuka di album yang terjual 1000 keping dalam waktu singkat ini.

Setelah mengenal nikmatnya menggarap rekaman, anak anak ini tidak pernah merasa ingin berhenti, dan pada akhir tahun 1997 mereka kembali ikut serta dalam kompilasi "Breathless" dengan menyertakan lagu "Offered Sucks" didalamnya. Awal tahun 1998 perjalanan mereka berlanjut dengan rilisan single Blank Proudness, pada kompilasi band-band Grindcore Ujungberung berjudul "Independent Rebel". Yang ketika itu dirilis oleh semua major label dengan distribusi luas di Indonesia dan juga di Malaysia. Setelah itu nama Burgerkill semakin banyak menghias concert flyers di seputar komunitas musik underground. The Antics went higher, semakin banyak fans berat menunggu kehadiran mereka diatas panggung. Burgerkill sang Hardcore Begundal!

Disekitar awal tahun 1999, mereka mendapat tawaran dari perusahaan rekaman independent Malaysia, Anak Liar Records yang berakhir dengan deal merilis album Three Ways Split bersama dengan band Infireal (Malaysia) dan Watch It Fall (Perancis). Hubungan dengan network underground di Malaysia dan Singapura berlanjut terus hingga sekarang. Burgerkill menjadi langganan cover zine independent di negara-negara tersebut dan berimbas dengan terus bertambahnya fans mereka dari negeri Jiran. Di tahun 2000, akhirnya Burgerkill berhasil merilis album perdana mereka dengan title "Dua Sisi" dan 5000 kaset yang di cetak oleh label indie asal Bandung, Riotic Records ludes habis dilahap penggemar fanatik yang sudah tidak sabar menunggu sejak lama. Di tahun yang sama, band ini juga merilis single "Everlasting Hope Never Ending Pain" lewat kompilasi "Ticket To Ride", sebuah album yang benefitnya disumbangkan untuk pembangunan sebuah skatepark di kota Bandung.

Single terakhir menjadi sebuah jembatan ke era baru Burgerkill, dimana masa awal mereka lagu-lagu tercipta hasil dari pengaruh band-band Oldschool Hardcore, Name it: Minor Threat, 7 Seconds, Gorilla Biscuits, Youth of Today, Sick of it All, Insted, Etc. Seiring dengan waktu, mereka mulai untuk membuka pengaruh lain. Masuklah pengaruh dari band band Modern Metal dan Newschool Hardcore dengan beat yang lebih cepat dan lebih agresif, selain itu juga riff-riff powerchord yang enerjik menjadi bagian kental pada lagu-lagu Burgerkill serta dilengkapi oleh fill-in gitar yang lebih menarik. Anak-anak ini memang tidak pernah puas dengan apa yang mereka hasilkan, mereka selalu ingin berbuat lebih dengan terus membuka diri pada pengaruh baru. Hampir semua format musik keras dilahap dan di interprestasikan kedalam lagu, demikianlah Burgerkill berkembang menjadi semakin terasah dan dewasa. Lagu demi lagu mereka kumpulkan untuk menjadi sebuah materi lengkap rilisan album kedua.

Beberapa Mainstream Achievement pun sempat mereka rasakan, salah satunya menjadi nominator Band Independent Terbaik ala majalah NewsMusik di tahun 2000. Awal tahun 2001 pun mereka berhasil melakukan kerjasama dengan sebuah perusahaan produk sport apparel asal Amerika: PUMA yang selama 1 tahun mensupport setiap kali Burgerkill melakukan pementasan. Dan sejak Oktober 2002 sebuah produk clothing asal Australia: INSIGHT juga mensupport dalam setiap penampilan mereka.



Pertengahan Juni 2003, Burgerkill menjadi band Hardcore pertama di Indonesia yang menandatangani kontrak sebanyak 6 album dengan salah satu major label terbesar di negeri ini, Sony Music Entertainment Indonesia. Dan setelah itu akhir tahun 2003, Burgerkill berhasil merilis album kedua mereka dengan title "Berkarat". Lagu-lagu pada album ini jauh lebih progressif dan penuh dengan teknik yang lebih terasah dibandingkan album sebelumnya. Hampir tidak ada lagi nuansa straight forward dan moshpart sederhana ala band standard Hardcore yang tercermin dari single-single awal mereka. Pada sector vocal dengan tetap mengedepankan nuansa depresif dan kelam, karakter vocal Ivan sang vokalis Bengal lebih berani dimunculkan dengan penulisan bahasa pertiwi dan artikulasi kata yang lebih jelas. Dan di sector musik pun, Toto, Eben, Andris dan gitaris baru mereka Agung semakin berani menjelajahi daerah-daerah baru yang sebelumnya tidak pernah dijajaki kelompok musik keras manapun di Indonesia.

Sebuah kejutan hadir pada pertengahan tahun 2004, lewat album "Berkarat" Burgerkill masuk kedalam salahsatu nominasi dalam salah satu event Achievement musik terbesar di Indonesia "Ami Awards". Dan secara mengejutkan mereka berhasil menyabet award tahunan tersebut untuk kategori "Best Metal Production". Sebuah prestasi yang mungkin tidak pernah terlintas di benak mereka, dan bagi mereka hal tersebut merupakan sebuah tanggung jawab besar yang harus mereka buktikan melalui karya-karya mereka selanjutnya.

Di awal tahun 2005 di tengah kesibukan mereka mempersiapkan materi untuk album ketiga, Toto memutuskan untuk meninggalkan band yang telah selama 9 tahun dia bangun bersama. Namun kejadian ini tidak membuat anak-anak Burgerkill putus semangat, mereka kembali merombak formasinya dengan memindahkan Andris dari posisi Bass ke posisi Drums dan terus melanjutkan proses penulisan lagu dengan menggunakan additional bass player. Sejalan dengan selesainya penggarapan materi album ketiga, tepatnya November 2005, Burgerkill memutuskan kontrak kerjasama dengan Sony Music Entertainment Indonesia dikarenakan tidak adanya kesepakatan dalam pengerjaan proyek album ketiga. So guys...these kids always have a great spirit to keep blowing their power, dan akhirnya mereka sepakat untuk tetap merilis album ke-3 "Beyond Coma And Despair" di bawah label mereka sendiri Revolt! Records di pertengahan Agustus 2006. Album ketiga yang memiliki arti sangat dalam bagi semua personil Burgerkill baik secara sound, struktur, dan format musik yang mereka suguhkan sangat berbeda dengan dua album sebelumnya. Materi yang lebih berat, tegas, teknikal, dan berani mereka suguhkan dengan maksimal disetiap track-nya.

Namun tak ada gading yang tak patah, sebuah musibah terbesar dalam perjalanan karir mereka pun tak terelakan, Ivan sang vokalis akhirnya menghembuskan nafas terakhirnya ditengah-tengah proses peluncuran album baru mereka di akhir Juli 2006. Peradangan pada otaknya telah merenggut nyawa seorang ikon komunitas musik keras di Indonesia. Tanpa disadari semua penulisan lirik Ivan pada album ini seolah-olah mengindikasikan kondisi Ivan saat itu, dilengkapi alur cerita personal dan depresif yang terselubung sebagai tanda perjalanan akhir dari kehidupannya. "Beyond Coma And Despair" sebuah album persembahan terakhir bagi Ivan Scumbag yang selama ini telah menjadi seorang teman, sahabat, saudara yang penuh talenta dan dedikasi dengan disertai karakter karya yang mengagumkan. Burgerkill pun berduka, namun mereka tetap yakin untuk terus melanjutkan perjalanan karir bermusik yang sudah lebih dari 1 dekade mereka jalani, dan sudah tentu dengan menghadirkan seorang vokalis baru dalam tubuh mereka saat ini. Akhirnya setelah melewati proses Audisi Vokal, mereka menemukan Vicki sebagai Frontman baru untuk tahap berikutnya dalam perjalanan karir mereka.

Konser Lamb Of God


Lamb of God, adalah sebuah nama yang muncul ketika sebuah lembaga survey terkenal di Indonesia, bernama AC Nielsen menerbitkan Laporan berjudul "SURVEI MUSIK ROCK di JAKARTA" di tahun 2006 lalu. Menurut laporan di dalam buku ini anak muda di SMP dan SMA di Jakarta sebanyak 84.7%, mengenal dan menyukai band ini.Band ini juga disebut sebagai pelopor genre baru dari scene Metal yang disebut Metalcore yang merebak digandrungi oleh anakmuda di seluruh dunia, tak lupa di Indonesia. Konser Lamb of God kali ini di Indonesia , pada tanggal 9 Maret 2009 nanti , dalam rangka promosi album mereka yang akan dirilis di bulan Februari 2009 dengan tajuk " WRATH" , dan inilah single pertama mereka berjudul "Contractor "

Lamb Of God


Lamb Of God mulai terbentuk di tahun 1990 dan sebenarnya pada awalnya dibentuk dari keisengan Mark Morton, Chris Adler,dan John Campbell dalam mengisi waktu luang semasa kuliah di Virginia Commonwealth University . Mereka tinggal di satu asrama dan sering berkumpul dan berlatih bersama membawakan lagu lagu Slayer, Pantera, Metallica secara instrumental tanpa vokalis. Setelah mereka lulus, mereka sepakat untuk membangun band ini, dengan anggota baru bernama Randi Blythe sebagai Vokalis dan mereka merilis demo pertama mereka di tahun 1995. Respon dari scene metal yang 'merindukan' jenis band dengan musik ala Pantera dengan beat2x groovy terjawab sudah, dan lahirlah legenda baru dari "The New Wave of American Heavy Metal"

Album pertama mereka New American Gospel dan diikuti oleh As The Palaces burns laris di minggu pertama dirilisnya album ini bahkan menempati posisi chart Billboard selama beberapa pekan. Sehingga Epic Records, sebuah major label di Amerika Serikat yang juga banyak menaungi banyak artis rap, r&b menarik Lamb of God menjadi salah satu artis mereka dengan ditandai dirilisnya album Ashes of the Wake. Album inilah yang semakin mengangkat pamor Lamb of God di scene musik metal dunia karena Epic records merupakan label yang lebih besar dari label mereka sebelumnya, Prosthetic records. Ashes of the wake tercatat langsung terjual 35.000 keping cd di minggu pertama penjualan nya dan langsung menduduki peringkat 27 di Billboard chart 200 untuk beberapa pekan. Suksesnya Lamb of God diikuti dengan berbagai penghargaan , diantaranya sebagai 2nd best Album of the Year oleh majalah musik berpengaruh Revolver, dan Best Music Video oleh MTV2 yang khusus menyiarkan musik rock dan metal.

Sacrament, adalah judul album berikutnya yang semakin melambungkan nama Lamb of God ke jajaran metal elit dunia, album yang berhasil menarik perhatian kalangan metal dunia, balik dari kalangan pendengar yang menyukai thrash metal, progressive metal dan extreme metal. Album yang cukup fenomenal ini langsung menduduki peringkat ke 8 di chart billboard 200 dan terjual lebih dari 65.000 CD di minggu pertama penjualan CD ini, sampai sekarang konon telah terjual hamper 500.000 keping CD di seluruh dunia. Dan dari album inilah Lamb of God menjadi headliner di berbagai metalfest di seluruh dunia , seperti Ozzfest, Sound of the Underground, Unholy Alliance bersama Slayer , Gigantour dengan Megadeth, juga akhir tahun 2008 ini, Lamb of God didaulat oleh Metallica untuk bersama melakukan promosi album Death Magnetic, karena pihak management Metallica mempertimbangkan dari sekian banyak band yang berpengaruh di scene musik metal dunia, hanya Lamb of God yang pamornya kini setingkat dengan mereka, karena . Lambof God dinominasikan dalam penghargaan yang prestisius GRAMMY AWARDS sebagai best metal performance di tahun 2007 lalu.Pertimbangan ini juga didasari dari berhagai review, kritik dan pendapat di berbagai media massa salah satunya adalah drummer mereka, Chris Adler yang terpilih sebagai drummer terbaik versi majalah Metal hammer yang berdasarkan dari survey pembaca. Dan dari survey pembaca itulah Lamb of God ditasbihkan sebagai the best metal band di tahun 2007 , oleh majalah Metal Hammer yang terkenal paling berpengaruh di scene metal dunia.

Konser Bullet For My Valentine Di Jakarta



Bullet for My Valentine (BFMV) baru saja merampungkan konsernya di Jakarta. BFMV serba hingar bingar menggebrak Tennis Indoor, Senayan, Rabu (4/2/2009).

Konser dibuka tepat pukul 20.00 WIB dengan single 'Scream Aim Fire'. Disusul dengan'Take It Out On Me' yang membuat ribuan penonton makin panas.

Band asal Wales, Inggris itu tak banyak berbasa-basi. Lagu '4 Words' dan 'Ashes' jadi pilihan mereka selanjutnya.

"Hallo Jakarta!," teriak Matt Tuck sang vokalis yang akhirnya menyapa penonton.

Pertunjukan pun terus berjalan dengan 'Hand of Blood' dan 'All These Things'. Penonton tak henti berjingkrak dan mengabadikan aksi idola mereka dengan ponsel.

"Kami ingin mainkan lagu lama dari album the Poison," ujar Matt singkat.

'Say Goodnight' dan 'Eye of Storm' membuat penonton makin menggila. Mereka melakukan gerakan surfing juga moshing di tengah arena mosphit konser. Beruntung tak terjadi
keributan walau jingkrak penonton sanggup membuat Istora Senayan bergetar.

"Jakarta are you still okay? Come on, guys!" Ujar Matt Tuck sang vokalis memberi semangat penggemarnya yang menunggu aba-aba di mosphit untuk ber-moshing ria. Para penonton yang sudah bermandikan peluh setelah menari bersama pun hanya sanggup untuk berteriak sambil mengangkat tangannya untuk memberi salam 3 jari. Para penonton semakin tidak sabar untuk menunggu lagu apa yang selanjutnya bakalan dimainkan oleh band favorit mereka itu.
"Hearts Burst Into Fire !"
"Hearts Burst Into Fire !"
Begitu teriakan penonton di balik barikade. Meminta lagu yang mereka tunggu. Single BFMV yang berjudul 'Hearts Burst Into Fire' memang begitu membius penggemarnya di seluruh dunia, termasuk Indonesia.



"Okay, this is what do you want. Hearts Burst Into Fire !!!" Ujar Matt mengangkat tangannya. Dan enggak lama setelah itu petikan awal lagu tersebut pun keluar dari gitar Michael Paget.

BFMV berhasil menaklukan Jakarta malam itu. Konser yang digelar di Tennis Indoor Senayan ini memang keren banget, karena lama enggak digempur konser metal. Militia yang haus akan hiburan live seakan terpuaskan oleh penampilan band asal Wales ini.

Konser berakhir pukul 21.15 WIB dengan dua lagu penutup 'Waking The Demon' dan 'Forever And Always'. Sebelum dua lagu tersebut, para personil BFMV ini sempat ngumpet di balik panggung.

"Jakarta, kalian sangat hebat malam ini. Kami Bullet For My Valentine senang sekali bisa bermain di hadapan kalian. Ini adalah lagu terakhir kami. Terima kasih sudah menonton kami dan sampai jumpa di panggung berikutnya" ujar Matt memberi salam perpisahan. Dan seiring berakhirnya lagu "Forever And Always" berakhir pulalah aksi BFMV malam itu. BFMV sukses menaklukan Jakarta dan membuktikan betapa cadasnya mereka.

Bullet For My Valentine


Bullet For My Valentine (disingkat jadi BFMV, B4MV, atau Bullet) adalah grup musik heavy metal yang berasal dari Bridgend, Wales. Grup ini dibentuk pada tahun 1998 oleh 5 mahasiswa di sebuah studio musik di kampus mereka, Brigend College. Nama awal band mereka adalah Jeff Killed John. Mereka mengawali karir di dunia musik dengan memainkan musik Nirvana dan Metallica, kemudian pada sekitar tahun 2002 merilis singel You/Play With Me. Mereka mendapat dukungan dari Greg Haver, seorang produser perusahaan rekaman.

Hingga saat ini, Bullet For My Valentine, yang beranggotakan Matthew “Matt” Tuck (vocals, guitars), Michael “Padge” Paget (guitars), Michael “Moose” Thomas (drums), Jason “Jay” James (bass) telah merilis 4 album. Tepatnya 2 EP, “Bullet For My Valentine” (2004) & “Hand of Blood” (2005) dan 2 full album, “The Poison” (akhir 2005) & “Scream Aim Fire” (2008).

BFMV tampil di panggung pertama kali di Februari 2004, dimana penampilan mereka membuat beberapa label ingin merekrutnya termasuk diantaranya Roadrunner label. Pada akhirnya mereka lebih memilih berada di bawah naungan Sony, dengan lisensi Visible Noise.

Bahkan untuk sekelas band baru dengan musik metalcore yang terdengar berbeda, Bullet For My Valentine meraih prestasi yang cukup baik. Produksi EP self-titled mereka “Bullet for My Valentine” cukup sukses mendapat tanggapan di Inggris. Begitu juga dengan EP kedua mereka, “Hand of Blood”. Respon sangat baik terlihat ketika debut full album mereka dirilis akhir tahun 2005. Mereka pun mulai diperhitungkan di kancah musik metal dunia. Demikian juga dengan album baru mereka, “Scream Aim Fire” yang rilis di Indonesia bulan April 2008 lalu. Influence bermusik mereka dari band-band seperti Metallica, Pantera, Iron Maiden, Machine Head, Megadeth semakin memperjelas Dari nu-metal kini lebih mengarah ke old school thrash metal.

Kamis, 19 Februari 2009

Sejarah !




Steppenwolf
Heavy metal ditemukan oleh Band veteran Tahun 60'an Steppenwolf, dalam lagu klasiknya yang berjudul 'Born To Be Wild' (ada di baris kedua bait kedua, "dasar maniak barang remeh-remeh!").
"I like smoke and lightning Heavy metal thunder Racin' with the wind And the feelin' that I'm under".
Tapi istilah itu belum dipakai secara tepat sampai pada tahun 1970, ketika Black Sabbath merilis album perdana klasik mereka yang berjudul ' Paranoid'. Cukup banyak band Heavy metal.
Dari tahun 1960-an atau bisa disebut Blues Rock seperti Led Zeppelin, AC/DC Classic metal dan disekitar 60an sampai 70'an atau disebut Classic Rock seperti Black Sabbath, Blue Oyster Cult, Deep Purple, Alice Cooper. Permainan Classic metal dimainkan kadang dengan Organ. Musiknya dikendalikan olehriff yang lebih sering dimainkan dalam tangga nada minor. Vokalisnya juga terpengaruh oleh Led Zeppelin kecuali Bapak metal Ozzy Osbourne yang dipengaruhi oleh Sirene udara.

Jenis-jenis metal
Berikut beberapa jenis metal lagi:

70'an
Ditahun 1968, sound yang akan menjadi terkenal dengan sebutan heavy metal telah bersatu. Di Januari, band dari Francisco Blue Cheer mengeluarkan cover song dari lagunya Eddie Cochran's "Summertime Blues", di album debut mereka Vincebus Eruptum dan banyak yang beranggapan bahwa rekaman pertama orisinil heavy metal adalah dari album tersebut.


Progressive rock
Genre ini memang cenderung ke Rock tapi tetap aja ada unsur metalnya, yaitu, lagu panjang, lirik berkata ke roh dan setan-setan dan melodi gitar yang panjang. beberapa band Progressive rock ini seperti Genesis, Marillion, Rush, Queen, Jethro Tull. Belakangan sekitar Akhir 80'an barulah muncul genre yang lebih tepat disebut Progressive metal seperti Dream Theater, Queensrÿche, Fates Warning, yang lebih cenderung ke visualisasi.


Punk
Punk juga merupakan genre yang tidak terlalu Metal awalnya. hingga pada akhir 60'an muncul Bapak punk Iggy Pop & The Stooges, New York Dolls dan memasuki pertengahan dan akhir 70'an baru munculah Sex Pistols, The Clash, The Damned, The Ramones yang sangat kental logat Ingris-nya. Tapi punk nyaris runtuh ketika bertabrakan dengan Pop ditahun 80'an dan berubah menjadi New Wave.

Awal 80'an
Genre ini muncul di 70'an dan masih berupa musik Punk rock tapi lebih dikenal di awal 80'an. Di gawangi oleh band-band seperti Motörhead, Iron Maiden, Venom dan Diamond Head, .

NWOBHM muncul di Britania raya
Awal 80'an ketika Heavy Metal bertabrakan dengan Blues di Britania Raya. Muncul Genre yang disebut New Wave of British Heavy Metal (NWOBHM) dengan riff nge blues dan vokal yang melengking. Muncullah band-band seperti Iron Maiden, Motörhead, Saxon, Judas Priest, Def Leppard dan Samson.


Big Girls' Blouse Metal atau Soft Rock, 'AOR', Pop-rock
Pertengahan 80'an giliran NWOBHM dan American Metal yang bertabrakan dengan Pop hingga menjadi Big Girls' Blouse Metal dengan kibasan rambut sang penyanyi cenderung slow dan lirik asmara. Band dari genre ini juga adalah "bekas" dari band yang bertabrakan itu seperti Reo Speedwagon, Foreigner.

Extreme Metal (Underground)

Metallica band Thrash metal

Thrash metal, Power metal, Speed metal, Black metal, Death metal, Grindcore
Tempo lagu sangat cepat yang diusung oleh gitaris yang memainkan gitar rhytm Downstroke pada Thrash metal oleh band-band seperti Metallica, Megadeth, Slayer dan Anthrax yang dijuluki Big Four Of Thrash. Di San Francisco ada Testament dan Exodus di New Jersey ada Overkill dan Sepultura dari Brazil, lalu pada tahun 1990'an, underground ini lebih memasuki ke Extreme metal seperti Grindcore dipelopori oleh Napalm Death dan Carcass, Black metal yang diprakarsai oleh band-band cadas seperti Venom, Mayhem, Bathory, Mercyull Fate, berkembang pada 1991 menjadi Scandinavian Death metal oleh Entombed, Dismember, Unleashed, dan At The Gates Melodic Death metal yang berasal dari Gothenburg Swedia lalu berkembang di Finlandia dan Norwegia oleh band-band seperti Arch Enemy, Dark Tranquillity, Disessction. Florida Death metal adalah Turunan jenis musik Thrash metal yang berasal dari band Kreator dan Destruction melahirkan band band asal Florida yang terkesan lebih brutal yang menjadi Techical metal di pioniri oleh Cynic (kemudian menjadi berevolusi menjadi Aghora ), Atheist, Immolation, Death. Progressive Death metal yang mungkin lebih cenderung ke visualisasi dan banyak mengunakan Tradisional pun dimaklumi, Pionirnya adalah Opeth, Pestilence, Death, Novembre dan mungkin Progressive metal oleh Dream Theater.


Perbedaannya dengan Power metal adalah genre ini lebih bersemangat dan vokalis genre ini kebanyakan di pengaruhi oleh Rob Halford dan Bruce Dickison band-band genre ini kebanyakan dari Eropa. Misalnya, Europe (Swedia), Iron Maiden (U.K), Helloween (Jerman). Dan Speed metal dimainkan lebih cepat sangat-sangat cepat dan bertenaga seperti Motörhead (akhir-akhir), Iron Angel, Anthrax.

90'an
Ketika para orang sudah kehabisan nama untuk mencari genre dan ketika punk yg jarang di era 80'an. tahun 90'an menjadi solusi ketika muncul genre yang disebut Grunge dan Alternative metal.

Alternative metal


Primus, band pengungsung Alternative metal
Alternative metal adalah salah satu jenis metal yang paling populer di awal 90'an. Tapi ketika awal 80an orang sudah mengenal bagianya, Funk metal yang dipelopori oleh Faith No More, Red Hot Chilli Papers, Extreme, Primus, lalu hingga pada tahun 90'an munculah Rage Against The Machine.
Selain itu ada Industrial metal band seperti Fear Factory lalu Ministry lah pentolanya. Industrial metal juga banyak di pelopori oleh band dari Jerman seperti Rammstein ,Oomph!, Megaherz.
Lalu ada Punk Metal atau Crossover Thrash punk dengan lebih banyak gitar. Band-band genre ini seperti Suicidal Tendecies, Stromtroopers of Death. Dan lama-lama genre ini bermatamorfosis menjadi Hardcore Punk.
Nu Metal, Genre alternative metal yang terakhir adalah metal modern yang bermain dengan nada Industrial. Banyak band-band dari Korn, Slipknot, Limp Bizkit, Linkin Park hingga Disturbed. lalu banyak bagian genre ini dari Rap core, Rap metal, Hip metal.

Grunge (90'an)


Kurt Cobain
Tahun 1990-an ketika wabah musik Grunge yang awalnya adalah Punk dan bermunculan di Seattle dan dikembangkan oleh Kurt Cobain walaupun sedikit cenderung ke Alternative rock. Band Grunge dari Seattle, seperti Nirvana, Soundgarden, Pearl Jam, dan Alice in Chains sebelum band itu ada sebenarnya grunge sudah ada oleh band-band seperti Malfunkshun dan Green River setelah itu ada Temple of the Dog Mad Season, Mudhoney sampai Melvins. Setelah kematian Kurt Cobain musik Grunge jarang datang lalu kembali di-ilhami dengan band-band seperti Skin Yard dan PJ Harvey. Jika suatu band memainkan musik Grunge tapi band itu bukan berasa dari Seattle. Nama yang dipakai bukanlah Grunge, tetapi Post-Grunge seperti L7, Stone Temple Pilots, Paw, Hole (Yang sang vokalis Courtney Love adalah istri dari Kurt Cobain hingga menjadi Grunge).