Kamis, 05 Maret 2009

Netral


NETRAL adalah Group Band yang dibentuk pada tanggal 11 November 1992. Dimana oleh pers Indonesia saat itu dikatakan sebagai Band Alternatif. Terlepas dari yang diberikan pers Indonesia ini benar atau tidak. Yang jelas band yang dibentuk dari hasil persahabatan di SMA Negeri 55 dan 60 Jakarta ini hanya memainkan musik yang benar-benar murni keluar dari hati Nurani mereka sendiri. Sesuai dengan Definisi Musik yang kita kenal.

Musik adalah Suatu bahasa yang universal yang dapat dimengerti oleh semua orang, dimana musik menyuarakan isi hati sang pemusik yang memang ingin mengeluarkan dan membagikan apa yang mereka rasakan kepada semua orang.

Sejak terbentuk, Netral hanya terdiri dari tiga personil, yaitu :

1. BAGUS DHANAR DHANA
Lahir pada tanggal 17 Januari 1971. Dalam band ini Bagus memainkan alat musik Bass Guitar dan juga sebagai Vokalis. Permainan Bass dan karakter suaranya memberikan warna PUNK pada musik Netral
2. GABRIEL BIMO SULAKSONO
Lahir pada tanggal 22 Desember 1971. Memainkan alat musik Drum, yang berhasil memberikan ciri yang unik pada musik Netral.
3. RICY DAYANDANI
Lebih dikenal dengan nama Miten, Lahir pada tanggal 23 September 1971, memainkan alat musik Guitar dengan memberikan ciri Rock ‘ N Roll.


Mulanya, mereka memainkan musik-musik dari luar negeri seperti Nirvana, Testament, Jimi Hendrix, Alice in chain, Metallica, dan lain-lain. Juga sering mengisi acara-acara di SMA-SMA maupun Universitas-Universitas di Jabotabek..

Banyaknya pementasan yang dilakukan membuat Netral semakin dewasa dalam penampilan. Sehingga mereka mulai memikirkan untuk membuat album sendiri. Pada tahun 1994, dengan melalui perjuangan yang tidak ringan, Netral akhirnya mendapatkan produser untuk album perdananya. Dibawah naungan PT. Indosemar Sakti, Netral merilis album wa…lah, dan berhasil menjual lebih dari 80.000 unit kaset dan Compact Disc dari album perdana ini..

Album kedua Netral berjudul Tidak Enak dirilis pada tanggal 30 Juli 1996 dan koferensi pers di Jazz Rock Café Jakarta dihadiri hampir seluruh rekan pers di Jakarta dan rekan pers dari daerah lainnya.

Album kedua Netral berjudul TIDAK ENAK, memang berkesan tidak enak, tetapi bila diamati ada keseriusan dan kepedulian dalam musik Netral sehingga menimbulkan suatu daya tarik bagi yang mendengarnya. Dengan lagu Bobo, boring day , dan desaku album kedua ini tidak kalah angka penjualannya dengan album pertama.

Band ini semakin dikenal banyak orang sehingga ketika band asing seperti Foo Fighters, Sonic Youth, dan Beastie Boys hadir di Indonesia pada acara Jakarta Pop Alternatif Music Festival, Netral diminta untuk menjadi pendamping band mereka. Tercatat lebih dari 50.000 orang menyaksikan pementasan Netral.

Tidak hanya sukses di pementasan, namun sukses Netral juga diikuti dengan masuknya Netral dalam nominasi BASF AWARD untuk kategori pendatang baru terbaik dari group Rock terbaik.

Pada tanggal 16 januari 1998, Netral mengeluarkan album ketiga dengan judul “ Album Minggu Ini “ dan berlangsung menggelar tour ke-24 kota di Sumatera dan Jawa. Dengan klip video “ Pucat Pedih Serang “ buatan Rizal Mantovani, membuat penjualan album ini terus bertambah dengan adanya lagu-lagu pertama. Angka ini terus bertambah dengan adanya lagu-lagu lain yang sangat disukai pasar seperti lagu Kau, Selamat Datang, dan Dukun Kebo Ijo. Berbeda dengan album-album sebelumnya, album ini lebih mudah didengar, dengan harapan mampu menyerap pasar yang lebih luas.

Pada bulan Juli 1998, Bimo menyatakan ingin keluar karena mau mencoba warna musik baru. Walaupun berat hati namun akhirnya Netral harus melepas Bimo. Masa-masa tanpa Bimo harus dilewati dengan Additional Drummer untuk mengisi jadwal pementasan.

Beberapa Additional Drummer yang pernah membantu Netral, adalah :
1. Hengky (Kindern)
2. Toni Traxx (Kaktus)
3. Eno (Djakarta)

Atas desakkan produser, Netral harus segera mencari Drummer tetap untuk mengisi tempat yang ditinggalkan Bimo, maka setelah mempertimbangkan banyak hal, diputuskan untuk mengajak Eno sebagai Drummer tetap Netral. Maka terhitung sejak 26 Maret 1999, Eno menerima tawaran Netral dan resmi menggantikan Bimo.


Adapun Data diri dari Eno adalah :

Nama :
Eno Gitara Riyanto
Tempat/Tgl.Lahir :
11 Oktober 1979
Pengalaman :
- Djakarta Band
- Additional Musician untuk Bima Band
Pendidikan :
Universitas Pancasila, Fak. Teknik Arsitektur
Warna Musik :
Rock, Blues, Acid, Fusion

Bersama Eno, akhirnya Netral dapat merilis album keempatnya yang berjudul “ PATEN “ pada tanggal 9 Juni 1999. Dengan didukung Additional Musician seperti Dhani Ahmad dan Dessy Fitri, hits Netral yang berjudul “ Nurani “ dipercaya dapat menaikkan angka penjualan album diatas 150.000 unit. Apalagi di album ini masih ada materi-materi seperti Babi, ’98, & Pecah Belah, Yang Enerjik, mudah dipahami dan dapat mewakili suara-suara anak muda yang selama ini kurang didengar.Sound Guitar yang unik dan pukulan Drum Eno yang dinamis menjadikan album ini lebih matang dari album-album sebelumnya.

Pada bulan Juli 1999 dengan bantuan sutradara Dimas Djayadiningrat video klip nurani menjadi juara video musik Indonesia untuk bulan Juli 1999/2000.
Pada bulan Agustus – September netral melakukan tour di beberapa kota di jawa – bali termasuk bisa main di centerstage di Hard rock hotel Bali yang biasanya diisi oleh musik-musik yang easy listening.

Akhir bulan November Miten mengundurkan diri dari netral setelah beberapa kali absen di setiap kegiatan. Pada bulan Desember 1999 Miten berpamitan untuk berangkat ke Amerika meneruskan sekolahnya.

Setelah Miten mengundurkan diri, dan sementara posisinya diisi oleh beberapa additional , yang antara lainnya adalah Damar ( kakak kandung Miten). Adapun pengisi gitar selama belum mendapat pengganti adalah :
1. Apoy ( Denny Iskandar)
2. Damar
3. Denny Chasmala
4. Taras

Secara bergantian mereka membantu netral untuk konser, rekaman atau kegiatan lainnya.

Pada bulan Mei 2000 netral menyelesaikan rekamannya untuk “album the best” yang materinya 12 lagu kumpulan dari album pertama hingga keempat dan ditambah dua lagu baru yang berjudul Cahaya bulan, dan Warna Biru.

Total jumlah keseluruhan lagu dalam album ini adalah 14 lagu, terdiri dari :
Cahaya Bulan, Wa..lah, Nurani, Pelangi, Pucat Pedih Serang, Sakau, Boring day, Bulan, Babi, Kau, Desaku, Sampah, Bobo, Warna biru.
Untuk lebih menarik lagi judul album ini di plesetkan menjadi Netral is the best. Dan akhirnya pada bulan Juni 2000 kaset dan Compact Disc album ini dirilis oleh PT. Indo Semar Sakti selaku produser netral.

Pada Tahun 2001, dengan 2 orang personil aja netral merilis album ke V dengan judul “Oke Deh” dengan hits singlenya Bertarung.
Album ini berisikan lagu-lagu terbaru karya Eno dan Bagus serta dibantu oleh beberapa additional gitar.

Tahun 2003, Netral mendapat satu personil baru untuk posisi gitar yaitu Coki, setelah melalui audisi yang panjang dan beberapa kali ikut sebagai additional gitar di beberapa konser musik bersama netral, makan akhirnya, coki resmi menjadi anggota netral. Di tahun yang sama, netral merilis album terbaru bertitel “Kancut” dengan single pertamanya yang berjudul - I Love You. Album ini cukup sukses dan merebut perhatian anak-anak muda karena materi album ini cukup fresh, dan unik namun memiliki ciri khas netral yang kental. Pada akhir tahun 2003 , Netral mengeluarkan klip keduanya berjudul – Namanya Juga Netral. Lagu yang sedikit berbau bossas ini disertai lirik yang lucu dan tetap diakhiri dengan beat ala netral yang kencang dan powerful, menjadikan lagu ini menjadi sesuatu yang baru dan unik bagi pasar musik Indonesia.

Tanggal 7 Februari 2005, netral merilis album ke VII, dengan materi 7 lagu dan hanya dicetak 7000 keping DVD saja, netral bermaksud agar album ini menjadi persembahan yang special bagi para pecinta musik netral. Karena album ini hanya dicetak terbatas. Dengan menjadi produser album sendiri dengan nama “Kancut Record”, netral merilis album “Hitam” , dengan single pertamanya – Haru Biru. Album ini hanya dijual melalui fans club neytral, melalui distro dan melalui MTV trax, dengan disertai bonus DVD berisi film tentang pembuatan album ini. Maka menjadikan album ini sesuatu yang special dan mungkin baru pertama di Indonesia.

Pada Bulan Juni 2005, netral merilis album ke 8 yang berjudul “Putih” . Atas desakkan para penggemar netral, maka album ini dirilis secara nasional dengan bekerja sama dengan Alfa Records sebagai distributor, maka album putih ini bisa diperoleh di semua toko kaset. Album ini menghasilkan banyak single seperti ; “Terbang Tenggelam”’, “Sorri”, “di Pantai di kala rembulan”, “Super Hero”, dan “Terompet Iblis”. Album putih ini cukup sukses dalam penjualannya yang tidak kurang dari 100 ribu keping kaset terjual di seluruh Indonesia. Belum lagi jadwal konser yang padat selama 1 tahun penuh, membuat album Putih ini cukup sukses.

Adalah Netral yang berarti bebas, tanpa batasan, positif, dan tidak pernah berpihak pada apa dan siapapun, hanya berpihak pada dirinya sendiri dan diatas segalanya tentunya Tuhan Yang Maha Esa.

© 2007 NetralMusik.com

Selasa, 03 Maret 2009

Dead Squad



DEADSQUAD berdiri pada tanggal 29 Agustus 2006


Pada awalnya band ini berdiri sejak bulan Februari 2006 dan merupakan sebuah band project yang memainkan lagu2 dari band old school metal seperti Slayer, Anthrax, Pantera dan Sepultura. Pada saat itu berpersonil : Stevi Eks Step Forward ( Gitar ), Ricky Seringai & Step Forward ( Gitar ) , BonSquad (Bass) dan Andyan Siksa Kubur ( Drum ), ternyata Ricky tidak bisa bertahan lama karena kesibukannya di Seringai, Step Forward dan pada pekerjaannya di Rolling Stones Magz ( Indonesia ).


Untuk mengisi kekosongan pada posisi gitar pada bulan Juni 2006 Prisa ( Zala ) masuk mengisi Gitar untuk menggantikan Ricky dan setelah mencari dan meng-audisi beberapa vokalis akhirnya pada posisi vocal, DeadSquad mendapatkan Babal ( Alexander ) pada bulan Oktober 2006 Musik DeadSquad terinfluence dari mulai Slayer, Sepultura, Old School Thrash Metal Sampai ke Lamb Of God, Mesuggah, Black Dahlia Murder dengan Campuran Death Metal (Necrophagist, Spawn Of Possesion, Suffocation, Cannibal Corpse )


Karena akan fokus untuk merilis album solonya yg akan dirilis oleh label Aquarius ,diawal bulan desember ,Prisa telah resmi resign dari Deadsquad dan formasi DEADSQUAD sekarang adalah
Babal (Vocal),Andyan (Drums),Stevie(Guitar),Bonny(Bass)


Kabarnya band underground ini akan membuka konser band metalcore asal Virginia, Amerika Serikat, LAMB OF GOD pada 9 Maret 2009 mendatang di Tennis Outdoor Senayan yang diselenggarakan oleh SOLUCITE. dan menurut informasi yang kami terima bahwa mereka (Deadsquad) akan merilis Mini album berformat CD rencananya akan berisi sekitar lima atau enam lagu terbaru mereka. Beberapa track yang akan masuk di antaranya berjudul “Pasukan Mati,” “Hiperbola Dogma Monotheist” dan “Dominasi Belati”. Dead Squad akan menjadi band pertama di Indonesia yang merilis album di konser sebuah band internasional & rencananya juga di konser tersebut mereka akan membuka booth khusus yang menjual CD serta merchandise Dead Squad. Sedang direncanakan pula untuk membuat CD signing-session bagi 100 orang pembeli pertama di acara tersebut.

Kamis, 26 Februari 2009

Seringai di Album Baru


Band ini memang bukan band yang menyuguhkan lagu-lagu pelan, karena semuanya menyorongkan track keras dengan speed yang terjaga. Yup, Seringai. Band yang berawak Arian13 [vokal], Sammy [bass], Khemod [drum] dan Ricky Siahaan [gitar] ini "akhirnya" merilis album keduanya bertajuk ’SERIGALA MILITIA’.

Terakhir, Seringai merilis album ’High Oktane Rock’ adalah tahun 2004. Tiga tahun sejak "Membakar Jakarta" menjadi anthem di beberapa pensi anak SMA Jakarta, mereka kini kembali memanaskan scene musik rock di Indonesia. "Kalau mau merasakan energi rock yang sesungguhnya, dengarkan musik Seringai," celetuk Arian13 ketika melaunching album keduanya ini di Vicky Sianipar Music Center, Jakarta, Sabtu [8/9/2007].

Banyak hal menarik yang terungkap dalam penggarapan album yang digagas lebih dari dua tahun ini. Salah satunya ketika bicara lirik. Banyak peristiwa yang kemudian mejadi acuan mereka untuk menulis lirik. Seperti single pertama ’Citra Natural’ yang berwacana soal ketidaksetujuan Seringai pada pencitraan oleh media. "Kenapa cantik itu harus putih, rambut lurus dan rambut lurus?" kilah Arian yang diangguki Khemod.

Kemudian track "Mengadili Persepsi [Bermain Tuhan]" yang bertariak soal pembasmian kebodohan sayap kanan. "Ini lebih kepada melihat satu persoalan yang tidak penting tapi dianggap jadi penting," imbuh Arian.

Dalam bahasa Ricky [gitaris], sejak mereka bekerja menggarap album ini, Seringai ingin memuaskan dahaga penggemarnya dengan sensasi the ultimate rock experience. "Album ini akan membunuh kebosanan kamu," tegas gitaris yang juga wartawan di salah satu majalah musik ini.

Dari sound, sebenarnya tidak mudah mendapatkan ornamen rock yang pas dan benar-benar terdengar rock. Di Indonesia, sampai saat ini yang benar-benar menemukan formulasi sound yang pas adalah Koil dan Seringai. "Secara penggarapan termasuk sound, kita memang lebih maksimal," tegas Sammy, yang nimbrung bicara. Album ’Serigala Militia’ ini dalam kacamata Arian13 adalah alternatif untuk musik di Indonesia.

Bicara soal karakter lagunya, Ricky menjelaskan mereka sekarang berkaca kepada crowd. "Kita buat part-part yang bisa untuk nyanyi bareng, untung headbang atau untuk tubruk-tubrukan. Semua kita akomodir di album ini," jelasnya.

Soal pilihan judul album, Seringai yang terbentuk tahun 2002 pasca bubarnya Puppen [dimana Arian13 adalah vokalisnya juga], tidak punya personifikasi khusus. "Ini sebutan untuk penggemar kita saja biar terdengar lebih garang," kilah Sammy nyamber.

Mungkin memang tidak mudah sesederhana mencerna musik pop, tapi buat kamu yang perlu alternatif, band ini memberikan pilihan lain.

Burgerkill


Burgerkill berdiri pada bulan Mei 1995 berawal dari Eben, scenester dari Jakarta yang pindah ke Bandung untuk melanjutkan sekolahnya. Dari sekolah itulah Eben bertemu dengan Ivan, Kimung, dan Dadan sebagai line-up pertamanya. Band ini memulai karirnya sebagai sebuah side project yang ga punya juntrungan, just a bunch of metal kids jamming their axe-hard sambil menunggu band orisinilnya dapat panggilan manggung. Tapi tidak buat Eben, dia merasa bahwa band ini adalah hidupnya dan berusaha berfikir keras agar Burgerkill dapat diakui di komunitasnya. Ketika itu mereka lebih banyak mendapat job manggung di Jakarta melalui koneksi Hardcore friends Eben, dari situlah antusiasme masyarakat underground terhadap Burgerkill dimulai dan fenomena musik keras tanpa sadar telah lahir di Indonesia.

Walhasil line-up awal band ini pun tidak berjalan mulus, sederet nama musisi underground pernah masuk jajaran member Burgerkill sampai akhirnya tiba di line-up solid saat ini. Ketika dimulai tahun 1995 mereka hanya berpikir untuk manggung, pulang, latihan, manggung lagi dst. Tidak ada yang lain di benak mereka, tapi semuanya berubah ketika mereka berhasil merilis single pertamanya lewat underground phenomenon Richard Mutter yang merilis kompilasi cd band-band Bandung pada awal 1997. Nama lain seperti Full Of Hate, Puppen, dan Cherry Bombshell juga bercokol di kompilasi yang berjudul "Masaindahbangetsekalipisan" tersebut. Memang masa itu masa indah musik underground. Everything is new and new things stoked people! Tidak tanggung lagu Revolt! dari Burgerkill menjadi nomor pembuka di album yang terjual 1000 keping dalam waktu singkat ini.

Setelah mengenal nikmatnya menggarap rekaman, anak anak ini tidak pernah merasa ingin berhenti, dan pada akhir tahun 1997 mereka kembali ikut serta dalam kompilasi "Breathless" dengan menyertakan lagu "Offered Sucks" didalamnya. Awal tahun 1998 perjalanan mereka berlanjut dengan rilisan single Blank Proudness, pada kompilasi band-band Grindcore Ujungberung berjudul "Independent Rebel". Yang ketika itu dirilis oleh semua major label dengan distribusi luas di Indonesia dan juga di Malaysia. Setelah itu nama Burgerkill semakin banyak menghias concert flyers di seputar komunitas musik underground. The Antics went higher, semakin banyak fans berat menunggu kehadiran mereka diatas panggung. Burgerkill sang Hardcore Begundal!

Disekitar awal tahun 1999, mereka mendapat tawaran dari perusahaan rekaman independent Malaysia, Anak Liar Records yang berakhir dengan deal merilis album Three Ways Split bersama dengan band Infireal (Malaysia) dan Watch It Fall (Perancis). Hubungan dengan network underground di Malaysia dan Singapura berlanjut terus hingga sekarang. Burgerkill menjadi langganan cover zine independent di negara-negara tersebut dan berimbas dengan terus bertambahnya fans mereka dari negeri Jiran. Di tahun 2000, akhirnya Burgerkill berhasil merilis album perdana mereka dengan title "Dua Sisi" dan 5000 kaset yang di cetak oleh label indie asal Bandung, Riotic Records ludes habis dilahap penggemar fanatik yang sudah tidak sabar menunggu sejak lama. Di tahun yang sama, band ini juga merilis single "Everlasting Hope Never Ending Pain" lewat kompilasi "Ticket To Ride", sebuah album yang benefitnya disumbangkan untuk pembangunan sebuah skatepark di kota Bandung.

Single terakhir menjadi sebuah jembatan ke era baru Burgerkill, dimana masa awal mereka lagu-lagu tercipta hasil dari pengaruh band-band Oldschool Hardcore, Name it: Minor Threat, 7 Seconds, Gorilla Biscuits, Youth of Today, Sick of it All, Insted, Etc. Seiring dengan waktu, mereka mulai untuk membuka pengaruh lain. Masuklah pengaruh dari band band Modern Metal dan Newschool Hardcore dengan beat yang lebih cepat dan lebih agresif, selain itu juga riff-riff powerchord yang enerjik menjadi bagian kental pada lagu-lagu Burgerkill serta dilengkapi oleh fill-in gitar yang lebih menarik. Anak-anak ini memang tidak pernah puas dengan apa yang mereka hasilkan, mereka selalu ingin berbuat lebih dengan terus membuka diri pada pengaruh baru. Hampir semua format musik keras dilahap dan di interprestasikan kedalam lagu, demikianlah Burgerkill berkembang menjadi semakin terasah dan dewasa. Lagu demi lagu mereka kumpulkan untuk menjadi sebuah materi lengkap rilisan album kedua.

Beberapa Mainstream Achievement pun sempat mereka rasakan, salah satunya menjadi nominator Band Independent Terbaik ala majalah NewsMusik di tahun 2000. Awal tahun 2001 pun mereka berhasil melakukan kerjasama dengan sebuah perusahaan produk sport apparel asal Amerika: PUMA yang selama 1 tahun mensupport setiap kali Burgerkill melakukan pementasan. Dan sejak Oktober 2002 sebuah produk clothing asal Australia: INSIGHT juga mensupport dalam setiap penampilan mereka.



Pertengahan Juni 2003, Burgerkill menjadi band Hardcore pertama di Indonesia yang menandatangani kontrak sebanyak 6 album dengan salah satu major label terbesar di negeri ini, Sony Music Entertainment Indonesia. Dan setelah itu akhir tahun 2003, Burgerkill berhasil merilis album kedua mereka dengan title "Berkarat". Lagu-lagu pada album ini jauh lebih progressif dan penuh dengan teknik yang lebih terasah dibandingkan album sebelumnya. Hampir tidak ada lagi nuansa straight forward dan moshpart sederhana ala band standard Hardcore yang tercermin dari single-single awal mereka. Pada sector vocal dengan tetap mengedepankan nuansa depresif dan kelam, karakter vocal Ivan sang vokalis Bengal lebih berani dimunculkan dengan penulisan bahasa pertiwi dan artikulasi kata yang lebih jelas. Dan di sector musik pun, Toto, Eben, Andris dan gitaris baru mereka Agung semakin berani menjelajahi daerah-daerah baru yang sebelumnya tidak pernah dijajaki kelompok musik keras manapun di Indonesia.

Sebuah kejutan hadir pada pertengahan tahun 2004, lewat album "Berkarat" Burgerkill masuk kedalam salahsatu nominasi dalam salah satu event Achievement musik terbesar di Indonesia "Ami Awards". Dan secara mengejutkan mereka berhasil menyabet award tahunan tersebut untuk kategori "Best Metal Production". Sebuah prestasi yang mungkin tidak pernah terlintas di benak mereka, dan bagi mereka hal tersebut merupakan sebuah tanggung jawab besar yang harus mereka buktikan melalui karya-karya mereka selanjutnya.

Di awal tahun 2005 di tengah kesibukan mereka mempersiapkan materi untuk album ketiga, Toto memutuskan untuk meninggalkan band yang telah selama 9 tahun dia bangun bersama. Namun kejadian ini tidak membuat anak-anak Burgerkill putus semangat, mereka kembali merombak formasinya dengan memindahkan Andris dari posisi Bass ke posisi Drums dan terus melanjutkan proses penulisan lagu dengan menggunakan additional bass player. Sejalan dengan selesainya penggarapan materi album ketiga, tepatnya November 2005, Burgerkill memutuskan kontrak kerjasama dengan Sony Music Entertainment Indonesia dikarenakan tidak adanya kesepakatan dalam pengerjaan proyek album ketiga. So guys...these kids always have a great spirit to keep blowing their power, dan akhirnya mereka sepakat untuk tetap merilis album ke-3 "Beyond Coma And Despair" di bawah label mereka sendiri Revolt! Records di pertengahan Agustus 2006. Album ketiga yang memiliki arti sangat dalam bagi semua personil Burgerkill baik secara sound, struktur, dan format musik yang mereka suguhkan sangat berbeda dengan dua album sebelumnya. Materi yang lebih berat, tegas, teknikal, dan berani mereka suguhkan dengan maksimal disetiap track-nya.

Namun tak ada gading yang tak patah, sebuah musibah terbesar dalam perjalanan karir mereka pun tak terelakan, Ivan sang vokalis akhirnya menghembuskan nafas terakhirnya ditengah-tengah proses peluncuran album baru mereka di akhir Juli 2006. Peradangan pada otaknya telah merenggut nyawa seorang ikon komunitas musik keras di Indonesia. Tanpa disadari semua penulisan lirik Ivan pada album ini seolah-olah mengindikasikan kondisi Ivan saat itu, dilengkapi alur cerita personal dan depresif yang terselubung sebagai tanda perjalanan akhir dari kehidupannya. "Beyond Coma And Despair" sebuah album persembahan terakhir bagi Ivan Scumbag yang selama ini telah menjadi seorang teman, sahabat, saudara yang penuh talenta dan dedikasi dengan disertai karakter karya yang mengagumkan. Burgerkill pun berduka, namun mereka tetap yakin untuk terus melanjutkan perjalanan karir bermusik yang sudah lebih dari 1 dekade mereka jalani, dan sudah tentu dengan menghadirkan seorang vokalis baru dalam tubuh mereka saat ini. Akhirnya setelah melewati proses Audisi Vokal, mereka menemukan Vicki sebagai Frontman baru untuk tahap berikutnya dalam perjalanan karir mereka.

Konser Lamb Of God


Lamb of God, adalah sebuah nama yang muncul ketika sebuah lembaga survey terkenal di Indonesia, bernama AC Nielsen menerbitkan Laporan berjudul "SURVEI MUSIK ROCK di JAKARTA" di tahun 2006 lalu. Menurut laporan di dalam buku ini anak muda di SMP dan SMA di Jakarta sebanyak 84.7%, mengenal dan menyukai band ini.Band ini juga disebut sebagai pelopor genre baru dari scene Metal yang disebut Metalcore yang merebak digandrungi oleh anakmuda di seluruh dunia, tak lupa di Indonesia. Konser Lamb of God kali ini di Indonesia , pada tanggal 9 Maret 2009 nanti , dalam rangka promosi album mereka yang akan dirilis di bulan Februari 2009 dengan tajuk " WRATH" , dan inilah single pertama mereka berjudul "Contractor "

Lamb Of God


Lamb Of God mulai terbentuk di tahun 1990 dan sebenarnya pada awalnya dibentuk dari keisengan Mark Morton, Chris Adler,dan John Campbell dalam mengisi waktu luang semasa kuliah di Virginia Commonwealth University . Mereka tinggal di satu asrama dan sering berkumpul dan berlatih bersama membawakan lagu lagu Slayer, Pantera, Metallica secara instrumental tanpa vokalis. Setelah mereka lulus, mereka sepakat untuk membangun band ini, dengan anggota baru bernama Randi Blythe sebagai Vokalis dan mereka merilis demo pertama mereka di tahun 1995. Respon dari scene metal yang 'merindukan' jenis band dengan musik ala Pantera dengan beat2x groovy terjawab sudah, dan lahirlah legenda baru dari "The New Wave of American Heavy Metal"

Album pertama mereka New American Gospel dan diikuti oleh As The Palaces burns laris di minggu pertama dirilisnya album ini bahkan menempati posisi chart Billboard selama beberapa pekan. Sehingga Epic Records, sebuah major label di Amerika Serikat yang juga banyak menaungi banyak artis rap, r&b menarik Lamb of God menjadi salah satu artis mereka dengan ditandai dirilisnya album Ashes of the Wake. Album inilah yang semakin mengangkat pamor Lamb of God di scene musik metal dunia karena Epic records merupakan label yang lebih besar dari label mereka sebelumnya, Prosthetic records. Ashes of the wake tercatat langsung terjual 35.000 keping cd di minggu pertama penjualan nya dan langsung menduduki peringkat 27 di Billboard chart 200 untuk beberapa pekan. Suksesnya Lamb of God diikuti dengan berbagai penghargaan , diantaranya sebagai 2nd best Album of the Year oleh majalah musik berpengaruh Revolver, dan Best Music Video oleh MTV2 yang khusus menyiarkan musik rock dan metal.

Sacrament, adalah judul album berikutnya yang semakin melambungkan nama Lamb of God ke jajaran metal elit dunia, album yang berhasil menarik perhatian kalangan metal dunia, balik dari kalangan pendengar yang menyukai thrash metal, progressive metal dan extreme metal. Album yang cukup fenomenal ini langsung menduduki peringkat ke 8 di chart billboard 200 dan terjual lebih dari 65.000 CD di minggu pertama penjualan CD ini, sampai sekarang konon telah terjual hamper 500.000 keping CD di seluruh dunia. Dan dari album inilah Lamb of God menjadi headliner di berbagai metalfest di seluruh dunia , seperti Ozzfest, Sound of the Underground, Unholy Alliance bersama Slayer , Gigantour dengan Megadeth, juga akhir tahun 2008 ini, Lamb of God didaulat oleh Metallica untuk bersama melakukan promosi album Death Magnetic, karena pihak management Metallica mempertimbangkan dari sekian banyak band yang berpengaruh di scene musik metal dunia, hanya Lamb of God yang pamornya kini setingkat dengan mereka, karena . Lambof God dinominasikan dalam penghargaan yang prestisius GRAMMY AWARDS sebagai best metal performance di tahun 2007 lalu.Pertimbangan ini juga didasari dari berhagai review, kritik dan pendapat di berbagai media massa salah satunya adalah drummer mereka, Chris Adler yang terpilih sebagai drummer terbaik versi majalah Metal hammer yang berdasarkan dari survey pembaca. Dan dari survey pembaca itulah Lamb of God ditasbihkan sebagai the best metal band di tahun 2007 , oleh majalah Metal Hammer yang terkenal paling berpengaruh di scene metal dunia.

Konser Bullet For My Valentine Di Jakarta



Bullet for My Valentine (BFMV) baru saja merampungkan konsernya di Jakarta. BFMV serba hingar bingar menggebrak Tennis Indoor, Senayan, Rabu (4/2/2009).

Konser dibuka tepat pukul 20.00 WIB dengan single 'Scream Aim Fire'. Disusul dengan'Take It Out On Me' yang membuat ribuan penonton makin panas.

Band asal Wales, Inggris itu tak banyak berbasa-basi. Lagu '4 Words' dan 'Ashes' jadi pilihan mereka selanjutnya.

"Hallo Jakarta!," teriak Matt Tuck sang vokalis yang akhirnya menyapa penonton.

Pertunjukan pun terus berjalan dengan 'Hand of Blood' dan 'All These Things'. Penonton tak henti berjingkrak dan mengabadikan aksi idola mereka dengan ponsel.

"Kami ingin mainkan lagu lama dari album the Poison," ujar Matt singkat.

'Say Goodnight' dan 'Eye of Storm' membuat penonton makin menggila. Mereka melakukan gerakan surfing juga moshing di tengah arena mosphit konser. Beruntung tak terjadi
keributan walau jingkrak penonton sanggup membuat Istora Senayan bergetar.

"Jakarta are you still okay? Come on, guys!" Ujar Matt Tuck sang vokalis memberi semangat penggemarnya yang menunggu aba-aba di mosphit untuk ber-moshing ria. Para penonton yang sudah bermandikan peluh setelah menari bersama pun hanya sanggup untuk berteriak sambil mengangkat tangannya untuk memberi salam 3 jari. Para penonton semakin tidak sabar untuk menunggu lagu apa yang selanjutnya bakalan dimainkan oleh band favorit mereka itu.
"Hearts Burst Into Fire !"
"Hearts Burst Into Fire !"
Begitu teriakan penonton di balik barikade. Meminta lagu yang mereka tunggu. Single BFMV yang berjudul 'Hearts Burst Into Fire' memang begitu membius penggemarnya di seluruh dunia, termasuk Indonesia.



"Okay, this is what do you want. Hearts Burst Into Fire !!!" Ujar Matt mengangkat tangannya. Dan enggak lama setelah itu petikan awal lagu tersebut pun keluar dari gitar Michael Paget.

BFMV berhasil menaklukan Jakarta malam itu. Konser yang digelar di Tennis Indoor Senayan ini memang keren banget, karena lama enggak digempur konser metal. Militia yang haus akan hiburan live seakan terpuaskan oleh penampilan band asal Wales ini.

Konser berakhir pukul 21.15 WIB dengan dua lagu penutup 'Waking The Demon' dan 'Forever And Always'. Sebelum dua lagu tersebut, para personil BFMV ini sempat ngumpet di balik panggung.

"Jakarta, kalian sangat hebat malam ini. Kami Bullet For My Valentine senang sekali bisa bermain di hadapan kalian. Ini adalah lagu terakhir kami. Terima kasih sudah menonton kami dan sampai jumpa di panggung berikutnya" ujar Matt memberi salam perpisahan. Dan seiring berakhirnya lagu "Forever And Always" berakhir pulalah aksi BFMV malam itu. BFMV sukses menaklukan Jakarta dan membuktikan betapa cadasnya mereka.